PembaTIK tahun 2021 telah memasuki tahap
level 4, salah satu hal menarik pada level 4 kali ini dibanding tahun sbelumnya
adalah, pada tahun ini para Sahabat Rumah Belajar (SRB) diminta untuk
mengangkat satu sub tema tentang kearifan lokal. Tema Kearifan lokal ini
diharapkan mampu diintegrasikan dalam sosialisasi tentang Portal Rumah Belajar.
Sebagai penulis dan salah satu Sahabat Rumah
Belajar (SRB) dari Provinsi Sulawesi Barat tentu sangat mendukung terobosan
ini, sebagaimana kita ketahui bahwa Negara Indonesia memiliki daerah yang
sangat luas, sehingga memiliki banyak sekali penduduk yang tersebar di seluruh
daerah. Setiap masyarakat di Indoneisa memiliki nilai yang dijadikan sebagai
dasar kehidupan sehari-hari.
Nilai – nilai tersebut menjadi sebuah ciri
khas dari setiap kelompok masyarakat di daerah masing-masing dan akan diteruskan
kepada generasi selanjutnya, tidak terkecuali di Sulawesi Barat. Nilai-nilai
itulah yang disebut kearifan lokal. Kearifan lokal dapat berupa budaya, kebiasaan,
fenomena, dan tradisi dari sebuah kelompok masyarakat.
Kearifan lokal merupakan hasil dari jangka
waktu yang sangat lama, dan diteruskan kepada generasi – generasi selanjutnya. Kita
pun dapat mengetahui kehidupan masyarakat zaman dahulu dan ciri khas dari
kelompok masyarakat tersebut. Ciri khas dari setiap kelompok masyarakat dapat
menarik perhatian dan juga dapat digunakan untuk mempromosi atau mengharumkan
nama daerah kita.
Pada tahapan pemilihan sub tema, SRB Sulawesi
Barat dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, dari ke-empat keelompok tersebut
terpilihlah 4 (empat) sub temakearifan lokal, yaitu: JEKKA, GOLLA KAMBU, BAJE
MAMMIS, dan JEPA.
Jekka, adalah sub tema yang dipilih oleh
kelompok 1, jekka merupakan salah satu permainan tradisional khas Sulawesi Barat.
Kelompok 1 mengusung sub tema: “JEKKA = (Jangan Enggan Komunikasi dan
Kolaborasi) Bersama Rumah Belajar”.
Baje Mammis, adalah sub tema dari kelompok 2,
Baje Mammis adalah salah satu panganan khas Mandar Sulawesi Barat yang memiliki
rasa manis dan sering dijadikan oleh – oleh saat bepergian ke suatu tempat.
Kelompok 2 mengusung sub tema: “BAJE MAMMIS = (Belajar Enjoy Asyik dan
Mengasyikkan) Berbagi dan Berkolaborasi bersama Rumah Belajar”.
Golla Kambu, adalah sub tema dari kelompok 3,
sama seperti baje Mammis, Golla Kambu juga merupakan salah satu panganan khas
Mandar Sulawesi Barat yang juga memiliki rasa manis, hanya saja Baje mammis
lebih kering. Kelompok 3 mengusung sub tema: “GOLLA KAMBU = (Go Obrolan
Edukatif, Kreatif, Asyik, Menarik, Berbudaya) Rumah Belajar”.
Jepa, adalah sub tema kelompok 4, yang merupakan kelompok
kami sebagai penulis. Jepa (atau dieja yepa), adalah makanan khas suku Mandar, Sulawesi
Barat, merupakan hidangan yang terbuat dari campuran singkong dan
kelapa, bentuknya bundar tipis dan bertekstur seperti roti. Untuk pengolahannya
pun dengan cara dipanggang memakai wajan khusus yang terbuat dari tanah liat
dan biasanya masih memakai kayu bakar. Maka, makanan khas Sulawesi Barat ini
memiliki aroma bakar yang menggugah selera. Jepa juga kerap dijadikan makanan
utama sebagai pengganti nasi. Biasanya jepa dimakan bersama ikan teri, bau tuing-tuing, atau
cumi. Namun ada juga yang menikmati Jepa begitu saja dengan menambahkan gula
aren pada bagian tengahnya, sehingga ketika dimakan akan menimbulkan sensasi
rasa manis yang legit. Selain dihargai sebagai makanan tradisional, jepa
dianggap sebagai sumber kalori yang tinggi dan praktis bagi pelaut. Jepa yang
kering memudahkan penyimpanan dan umurnya lebih lama dibanding nasi.
Kami memilih Jepa karena berbagai manfaat dan
keunikannya tersebut di atas, diharapkan Rumah Belajar juga mampu memberi
manfaat bagi pendidikan khususnya Sulawesi Barat. Sub Tema kami adalah: “JEPA
= (Jelajah Edukasi Pembelajaran Asyik) Bersama Rumah Belajar”.
-
Terimakasih,
Salam SRB - Febrianto
Posting Komentar untuk "MEMBUMIKAN KEARIFAN LOKAL ala SAHABAT RUMAH BELAJAR"